Kopi
untuk ibu hamil meningkatkan pembuangan kalsium melalui
air kemih dan mengurangi jumlah kalsium yang tersedia untuk ibu dan bayi. Tubuh
wanita hamil membuang kafein lebih lambat daripada wanita yang tidak hamil. Ini
berarti efeknya terhadap ibu dan janin berlangsung lebih lama. Kafein juga
menyebabkan meningkatnya produksi hormon-hormon stres-epinefrin (adrenalin), dan norepinefrin (noradrenalin). Hormon-hormon ini membuat
pembuluh darah tepi berkonstriksi, termasuk pembuluh pada rahim, dan
menyebabkan penurunan sementara dari jumlah oksigen dan nutrient lain yang tersedia untuk janin, makin banyak kafein yang
diminum, makin besar pengaruhnya untuk janin. Kafein dapat melewati plasenta
dengan mudah dan masuk ke dalam aliran darah janin. Jika bayi mempunyai kafein
dalam peredaran darahnya sewaktu lahir, diperlukan waktu lebih lama untuk
menghilangkan kafein dari sistem tubuhnya dibanding pada orang dewasa
(Simkin,dkk.2010).
Trimester pertama karena kemampuan tubuh ibu untuk memecah
kafein melambat, sehingga ibu berakhir dengan tingkat yang lebih tinggi dalam
aliran darah ibu. Trimester kedua, dibutuhkan hampir dua kali lebih lama untuk
membersihkan kafein dari tubuh ibu seperti ketika ibu tidak hamil, Mengkonsumsi kopi untuk ibu hamil tidak disarankan dalam jumlah banyak. Adapun bahaya kelebihan kafein pada kehamilan
trimester 2 antara lain adalah pengaruh stimulan dan deuretik. Pada umumnya, wanita yang sedang hamil memang akan lebih
sering buang air kecil, tapi jika gejalanya sudah tidak wajar, ada kemungkinan
si ibu hamil sedang terkena dehidrasi.
Selama trimester ketiga, dibutuhkan hampir tiga kali lebih lama. Hal
ini dapat mempengaruhi jumlah kafein yang melintasi plasenta dan mencapai
janin, yang tidak bisa memproses secara efisien. Minuman yang mengandung kafein
memiliki senyawa yang disebut fenol yang membuat lebih sulit bagi tubuh ibu
untuk menyerap zat besi. Padahal zat besi sangat penting untuk wanita hamil,
karena banyak wanita hamil yang sudah rendah pada besi (Artikel Bidanku, 2015).
Ibu hamil yang
mengkonsumsi kafein 300 mg atau lebih per hari (setara dengan 3 cangkir kopi
instan atau 5 gelas teh) mempunyai risiko mengalami keguguran dua kali lipat
dan berat badan bayi lahir rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak
mengkonsumsi kafein. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari minum
kafein (kopi) selama hamil (Weng, X et al,. 2008). Efek dari minum kafein
meningkatkan detak jantung (heart rate)
dan metabolisme, bersifat diuretik (menjadi sering buang air),
serta mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dan menahan kalsium
yang sangat penting bagi kehamilan. Jadi, kuncinya adalah tidak konsumsi kafein (kopi) untuk ibu hamil atau selama
hamil (Nadia Mulya,2012).
Adapun Manfaat Kopi Bagi Ibu Hamil
tidak banyak diketahui manfaatnya,
sebab ibu hamil hanya mengetahui bahayanya saja. Memang manfaat kopi tidak
banyak diketahui, mengingat bahaya atau dampak mengkonsumsi kopi sangat banyak
sekali. Asalkan tidak berlebihan dan tidak dikonsumsi setiap hari, kopi
memiliki manfaat bagi ibu hamil. Manfaat tersebutlah yang harus diketahui oleh
ibu hamil yaitu;
a. Menjaga
Stamina Ibu Hamil
b. Meningkatkan memori untuk ibu hamil.
c. Memiliki mood yang bagus
d. Membakar lemak ibu hamil
e. Meningkatkan kinerja fisik
f. Menormalkan gula darah ibu hamil
g. Terhindar
dari Penyakit Demensia Alzheimer
h. Menghindari
Depresi
i.
Menghindari Putus Asa
j.
Menormalkan Tekanan Darah
k. Mencegah
Kanker
l.
Menghindari Penyakit Kardiovaskular