Sports

Template information

MENSTRUASI SAAT HAMIL

                                                               

Wanita  hamil biasanya mengalami flek saat hamil di trimester pertama. Flek itu terlihat seperti menstruasi, namun itu bukanlah menstruasi. Jika Anda masih belum tahu apakah saat hamil bisa menstruasi, simak penjelasan berikut.
Q: Apakah mungkin mengalami menstruasi padahal sedang hamil?
A: Tidak, walaupun banyak ibu mengalami flek, ujar James H. Liu, MD, dokter kandungan dari University of Hospital School of Medicine, Case Western Reserve University di Cleveland. Sebelum menyadari sedang hamil, apa yang terlihat seperti menstruasi mungkin adalah pendarahan implantasi normal, yang terjadi saat embrio melekat pada dinding rahim. Pemeriksaan pelvis atau berhubungan intim juga bisa menjadi penyebabnya. Ada lebih banyak darah mengalir pada leher rahim selama kehamilan sehingga suatu gangguan bisa menyebabkan flek yang tidak berbahaya. Bagaimanapun, pendarahan bisa merupakan tanda terjadinya keguguran, kehamilan ektopik, atau masalah dengan plasenta. Jadi selalu laporkan pada dokter secepatnya jika mengalami flek. Jika Anda mengalami pendarahan berat dan kesakitan, segera bawa ke IGD.

Flek Bercak Darah Saat Hamil Muda

Bercak darah saat hamil muda bisa dijadikan sebagai bahaya serius bagi kehamilan. Bercak darah sering dialami oleh ibu hamil. Banyak ibu hamil yang tidak tahu apa saja yang bisa menyebabkan bercak darah. Bercak darah saat hamil muda bisa menjadi tanda bahwa ibu sedang hamil.
Bercak darah itu biasanya hanya sedikit dan muncul selama tiga hari saja. Banyak wanita yang menganggap jika bercak darah itu adalah tanda akan datangnya menstruasi, namun bercak darah yang dialaminya bisa menjadi pertanda kehamilan untuknya.

Penyebab

Bercak darah yang terjadi pada proses kehamilan disebut spotting. Selama spotting itu tidak dibarengi dengan gejala komplikasi lainnya bisa dikatakan bercak darah itu normal. Namun yang harus diwaspadai adalah perbedaan antara bercak darah dengan pendarahan.
Bercak darah sering terjadi saat kehamilan memasuki usia trimester pertama. Bercak darah itu bisa terjadi sebanyak 20 persen pada ibu hamil. Penyebab keluarnya bercak darah pada saat trimester pertama adalah sebagai berikut ini :
  1. Rahim membesar – Rahim ibu hamil akan membesar pada trimester pertama. Rahim yang membesar itulah yang menyebabkan keluarnya bercak darah.
  2. Adanya kantung kehamilan – Kantung kehamilan bisa menyebabkan ibu hamil mengalami bercak darah. Kantung kehamilan itu membuat rahim membesar dan terdesak.
  3. Melekatnya embrio pada dinding rahim – Embrio yang melekat pada dinding rahim bisa menyebabkan bercak darah keluar dari vagina atau jalan lahir.
  4. Hubungan seksual – Hubungan intim saat hamil bisa menyebabkan bercak darah keluar dari vagina. Penyebabnya adalah serviks menjadi lunak dan dikelilingi pembuluh darah.
  5. Perubahan hormon – Ibu yang sedang hamil memiliki hormon meningkat dibandingkan sebelum kehamilan. Akibatnya adalah keluarnya bercak aatu flek darah dari organ intimnya.
Penyebab Bercak Darah Yang Serius
Bercak darah pada saat kehamilan bisa menjadi tanda bahaya serius pada kehamilannya. Tanda serius itu bisa terjadi pada siapa saja. Berikut ini penyebab bercak darah yang serius pada ibu hamil :
1. BO – Hamil BO adalah hamil kosong. Saat hamil muda ibu hamil yang mengalami bercak darah pada kehamilannya dan bercak darah saat hamil muda itu terjadi lebih dari satu minggu, bisa jadi ibu hamil mengalami hamil kosong.
2. Kehamilan ektopik – Hamil di luar kandungan juga ditandai dengan pendarahan dan bercak darah yang keluar terus menerus. Selain bercak darah yang keluar, ibu hamil merasakan nyeri hebat dan mulas.
3. Hamil anggur – Hamil anggur juga ditandai dengan adanya bercak darah yang keluar dari jalan lahir. Penyebab bercak darah itu keluar adalah plasenta yang tidak terbentuk dengan normal.
4. Luka leher rahim – Penyebab bercak darah dan menjadi indikasi serius adalah bercak darah itu merupakan indikasi dari luka yang ada di leher rahim. Ibu hamil yang mengeluarkan bercak darah saat berhubungan seksual bisa jadi serviks mengalami luka sehabis berhubungan seksual.
5. Infeksi rahim – Infeksi rahim yang diderita oleh ibu bisa menyebabkan ibu hamil mengalami bercak darah saat kehamilan.
6. Miom – di dalam rahim bisa mengeluarkan bercak darah. Penyebabnya adalah posisi miom itu terdesak dengan hadirnya kantung kehamilan di dalam rahim.
7. Kelainan plasenta – Kelainan plasenta juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami bercak darah. Kelainan plasenta yang bisa terjadi pada ibu hamil adalah sebagai berikut ini :
  • Plasenta previa. Plasenta ini memiliki kelainan dan terletak di rahim bagian bawah sehingga leher rahim akan tertutup.
  • Abrupsio plasenta. Plasenta ini terlepas dari rekatannya yaitu dinding rahim. Darah bisa keluar banyak atau sedikit disertai dengan nyeri perut yang hebat.
  • Partus permatur. Kelainan plasenta yang terjadi karena pelebaran serviks.

Ciri-Ciri

Sebaiknya ibu hamil tahu, apakah bercak darah yang dialaminya adalah bercak darah normal ataukah pendarahan yang patut untuk dicurigai. Bercak darah normal pada masa kehamilan disebut dengan pendarahan implantasi. Berikut ini adalah ciri-ciri bercak darah yang dialami oleh ibu hamil atau lebih dikenal dengan pendarahan implantasi :
1. Waktu
Pendarahan implantasi bisa dilihat dari waktunya. Pendarahan atau bercak darah tidak serta merta terjadi setiap waktu, namun ada waktu tertentu. Pendarahan implantasi akan terjadi saat 6 hari atau hari ke-12 saat ada proses ovulasi di dalam rahim. Bisa dikatakan bercak darah ini bisa muncul saat tanda kehamilan awal, yang terjadi pada bulan pertama.
2. Volume Pendarahan
Bercak darah saat hamil muda atau pendarahan implantasi jumlahnya hanya sedikit saja, berbeda halnya dengan menstruasi. Pertama kali memang yang keluar sedikit namun hari ke hari bertambah banyak. Sedangkan pendarahan implantasi jumlah volume bercaknya hanya sedikit begitu pula dengan hari-hari berikutnya. Pendarahan ini biasanya akan terjadi satu hari saja dan paling banyak 3 hari dan kemudian berhenti.
3. Warna Darah
Pendarahan implantasi hanya ada dua warna saja yaitu warna merah muda sedangkan ada yang warnanya gelap atau cokelat. Yang harus diperhatikan adalah meski darah yang dikeluarkan merupakan warna merah muda, jumlahnya hanya sedikit saja.
4. Kram Ringan
Pendarahan implantasi bisa disertai dengan kram ringan. Kram ringan itu merupakan salah satu tanda atau indikasi menempelnya sel telur di dinding rahim. Kram ini merupakan kram yang berbeda dengan kram mau haid. Kram haid biasanya sakit dan menusuk-nusuk, sedangkan kram pada pendarahan implantasi adalah kram ringan dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Pendarahan implantasi hanya terjadi pada sepertiga dari ibu hamil saja. Tidak semua wanita hamil mengalami pendarahan dengan jenis ini. Dilihat dari prosesnya pendarahan implantasi hanya sebentar saja dan tidak berkelanjutan.

Bahaya

Tidak selamanya bercak darah aman bagi kondisi ibu hamil. Ada kalanya bercak darah bisa menjadi kondisi membahayakan bagi ibu hamil dan kandungannya. Bercak darah yang berbahaya adalah bercak darah yang disertai dengan komplikasi-komplikasi. Berikut ini bercak darah yang harus diwaspadai bagi ibu hamil :
  1. Bercak darah disertai dengan kram perut hebat. Ibu hamil yang mengeluarkan bercak darah disertai dengan kram perut yang hebat harus segera mendapatkan penanganan medis segera.
  2. Bercak darah dengan rasa mulas. Rasa mulas bisa menjadi indikasi saat ibu hamil akan segera melakukan proses persalinan. Namun bercak darah yang disertai rasa mulas pada hamil muda bisa mengindikasikan keguguran.
  3. Bercak darah dengan rasa pegal. Pegal juga merupakan indikasi ibu hamil akan melahirkan. Jika ibu hamil merasakan hal ini pada saat hamil muda, sebaiknya ibu hamil mulai curiga dan menemui dokter.
  4. Volume darah banyak. Jika ibu hamil mengalami pendarahan dengan volume darah yang banyak dan darah yang keluar seperti menstruasi sebaiknya ibu hamil segera mencari prtolongan medis agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ibu hamil yang mengalami pendarahan dengan ciri-ciri di atas bisa membuat janin keguguran dan membahayakan keselamatan ibu hamil. Ibu hamil akan kekurangan darah dan terkena anemia secara tiba-tiba. Anemia jika tidak mendapatkan asupan manfaat zat besi dengan cukup bisa membuat nyawa ibu hamil melayang.
Cara Mengatasi :
Mengatasi bercak darah saat hamil muda bisa dilakukan menggunakan hal-hal berikut ini :
  1. Istirahat cukup – Saat ibu hamil merasakan perut mulas, pegal dan kram cobalah digunakan untuk berbaring. Gunakan untuk beristirahat.
  2. Perhatikan gejala dan bercak – Saat bangun dari tidur, lihat dan rasakan. Apakah perut mulas, pegal dan kram telah hilang. Setelah itu apakah ibu hamil masih mengeluarkan bercak darah atau tidak.
  3. Mengunjung dokter atau bidan – Masih atau tidaknya mengeluarkan bercak darah, ibu hamil harus periksa ke dokter. Hal itu untuk memastikan kandungannya baik-baik saja.
  4. Pemeriksaan USG –  Bidan akan melakukan pemeriksaan menggunakan USG. Manfaat USG kehamilan itu untuk melihat apakah di dalam plasenta bayi ada gumpalan darah atau tidak, selain itu untuk melihat air ketuban dan kondisi janin baik-baik saja. Jika ada gangguan, bidan atau dokter kandungan akan memberikan obat penguat kandungan.